Kamis Siang lalu, serambi Rumah Adat Melayu, di Kecamatan Delta Pawan, ramai berkumpul para mustahik untuk mendapatkan penjelasan tentang mata uang syar’i Dirham perak. Maklum sebagian besar barulah kali itu melihat dan mendapatkan koin Dirham perak. Ya, mereka baru saja menerima pembagian zakat mal, yang dibagikan para petugas di bawah otorisasi Kiyai Mangku Negeri Haji Morkes Effendi. Hanya sebagan saja yang sebelumnya pernah menerima Dirham dari pembagian zakat beberapa waktu lalu.
Inilah upaya awal umat Muslim di Ketapang untuk kembalimenegakkan rukun zakat. Zakat mal hanya sah dibayarkan dengan ayn, dan ditarik serta dibagikan oleh petugas yang ditunjuk oleh seorang ulil amri. Seorang amir atau sultan. Di Ketapang upaya ini dimulai dari Rumah Adat melayu tersebut.
Berkaitan dengan itu, besok Ahad, 1 Mei 2016, Kiyai Mangku Negeri telah menyediakan halaman luas bagi penyeloenggaraan Pasar Kiyai mangku Negeri. Ini pasar terbuka, tanpa sewa, tanpa pajak dan tanpa riba. Mata uang Dirham dan Dinar berlaku. Begitulah sunnah rasul SAW di pasar.
Sabtu siang ini para pedagang yang akan berjualan di Pasar Kiyai Mangku Negeri diharapkan hadir di Rumah Adat untuk mendapaat penjelasan tentang tata cara bermuamalah dengan Dinar dan Dirham.
