Di tengah berbagai persoalan finansial dan moneter di dunia, emas selalu menjadi sandaran masyarakat untuk menyelamatkan hartanya. Pada kuartal kedua 2016, permintaan emas naik 15%, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, didorong oleh pengalihan asset di negara-negara barat, demikian World Gold Council melaporkan, Kamis pekan lalu. Total permintaan emas naik 15% menjadi 1.050 metrik ton, dibandingkan dengan 910 ton pada kuartal yang sama di tahun 2015.
Suku bunga yang rendah di mana-mana, bersama dengan ketidakpastian ekonomi dan politik yang signifikan, mendorong masyarakat untuk membeli emas sebagai penyelamat.
“Gambaran global untuk emas didominasi oleh permintaan investasi yang cukup besar dan terus didorong oleh negara-negara barat,” Alistair Hewitt, Kepala Intelijen Pasar di World Gold Council, mengatakan.
Di AS saja selama kuartal kedua, permintaan emas lantakan dan koin bahkan naik 101% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan permintaan emas juga terdorong oleh peristiwa politik seperti keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa dan pemilihan presiden AS, bersama dengan kekhawatiran tentang sektor perbankan Italia, yang sedang diujung tanduk. Maka harga emas pun telah melonjak 25% tahun ini.
Umat Islam harus makin menyadari hal ini, pentingnya menggunakan Dinar emas, dan pasangannya, Dirham perak, dalam transaksi sehari-hari. Agar ekonomi dan finansialnya kuat, tal mudah goyah oleh badai krisi moneter dan ekonomi.