Di Jalan Tanah Baru Raya, Depok, dekat pertigaan dengan Perum Beji Permai, ada sejumlah kedai. Ada pedagang somai, minuman coklat, dan kedai Kebab Baba Rafi. Nah, di kedai-kedai ini Dirham perak diterima sebagai alat tukar.
Sabtu malam kemarin, Ibu Lastri, penjual kebab menerima pembayaran dengan dirham perak dari Mas Helmi Wijaya. Sebanyak enam potong kebab dibayar dengan 1 dirham dan Rp 20 ribu. Sebagian masih dibayar dengan rupiah, karena ini masa transisi, dua jenis alat tukar berlaku bersamaan.
Tapi beginilah muamalah telah dimulai sesuai sunnah. Dengan transaksi menggunakan Dirham perak ini, harta yang sesungguhnya beredar di masyarakat melalui transaksi jual beli yang sah. Harta ditukar dengan harta bukan simbol harta. Ridha sama ridha, tidak ada pemaksaan dari pihak tertentu. Muamalah itu mudah. Mari ditiru dan diikuti.
Barakallah
