No Result
View All Result
- Nomokrasi Islam adalah rule of law, kekuasaan yang berdasarkan kepada hukum ilahiah, tatanan fitrah, menuruti kehendak Allah SWT dan Rasulnya SAW.
- Nomokrasi Islam mewujud dalam dinamika antara otoritas politik, para Amir dan Sultan, dan otoritas hukum, yakni para fuqaha, mufti dan qadi.
- Dalam Nomokrasi tidak dikenal legislatif, karena hukumnya telah ada, dan diinterpretasikan oleh para fuqaha, untuk dieksekusi oleh para Amir atau Sultan.
- Dalam Nomokrasi, kaum muslim hidup berjamaah dipimpin oleh para Amir, sehingga muamalah – artinya kepentingan umum – dapat dijaga dan dilaksanakan.
- Dalam kepentingan umum, batas terjauhnya, adalah hudud, ketika hak Allah SWT dilanggar manusia, dan hukum harus ditegakkan.
- Di antara kepentingan umum itu yang juga mendasar adalah pencetakan Dinar dan Dirham, penarikan dan pembagian zakat atas keduanya, dan jaminan takaran dan timbangannya.
- Selain itu kewenangan seorang Amir lainnya adalah menetapkan awal bulan Hijriah (yang terpenting Ramadhan dan Syawal), memimpin jihad, serta menarik jizya/kharaj.
- Tanpa berjamaah, tanpa Amir dan Sultan, syariat Islam hanya jadi slogan, bahkan idealisme. Islam bukan idealisme, tapi eksistensialisme.
- Islam adalah eksistensi tradisi yang dijalankan dalam kehidupan, terus-menerus tanpa putus sejak zaman Nabi SAW sampai daulah terakhir diruntuhkan.
- Islam, sebagai eksistensi Nomokrasi, baru terhenti, tersapu bersih, oleh modernisme, yang didasarkan kepada rasionalisme dan humanisme.
- Rasionalisme-humanis menghasilkan konstitusionalisme dan nasionalisme, lahirlah negara fiskal dan demokrasi. Al Qur’an dan sunnah disingkirkan.
- Demokrasi dan negara fiskal lahir bersamaan dengan lahirnya riba sebagai sistem. Ini sistem politik yang dibiayai oleh bankir lewat utang negara.
- Kedudukan rakyat Nomokrasi yang bermakna ‘mereka yg dilindungi dan diayomi’ berubah menjadi warga negara yaitu ‘yang diadministrasi dan dipajaki’
- Secara praktis demokrasi didasarkan kepada persaingan, perseteruan, dan konflik. Demokrasi memecah belah. Busuk dan membusukkan.
- Nomokrasi didasarkan kepada kepercayaan dan kesetiaan. Umar ibn Khattab berkata; ‘Tiada Islam tanpa Kepmimpinan. Tiada kepemimpinan tanpa kesetiaan’.
- Demokrasi hanya bertujuan menghasilkan perpecahan, dan pengendalian oleh kelas penguasa sebenarnya, yakni para bankir – yang mengendalikan dari balik layar.
- Nomokrasi bertujuan menghasilkan persatuan, untuk menjalankan model kesejahteraan, melalui muamalah dan perputaran harta yang bebas dari riba.
- Demokrasi adalah sistem politik tanpa adab, tiada sopan santun, Nomokrasi adalah berpolitik dengan adab, kepercayaan, dan amanah.
- Demokrasi adalah sistem politik tanpa akuntabilitas, hanya semu dan ilusi, Nomokrasi penuh akuntabilitas, melalui syariat kepada Allah SWT.
- Demokrasi, dan negara fiskal, yang baru berumur sekitar 300 tahun mulai membusuk dan dalam proses runtuh. Nomokrasi akan kembali bersemi menggantikannya..
- One world dying, another being born. Inilah awal dari akhir kapitalisme, negara fiskal dengan demokrasinya.
- Penjelasan tentang Nomokrasi Islam ini aru pengantar saja, detilnya banyak, dapat dibaca dalam buku ‘Di Ambang Runtuhnya Demokrasi‘.
- Sekian.

No Result
View All Result