Perhatikan grafik di bawah ini. Pasca terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat, dolar AS mengalami penguatan. Sebaliknya, harga emas mengalami penurunan, sebagai akibatnya. Hari Rabu lalu penurunan ini terjadi sebesar 2%. Di pasaran internasional emas dijual dengan harga sekitar 1.185 dolar AS/ounce. Turun sebanyak 3.4% dalam enam bulan teraklhir. Dalam sebulan terakhir penurunannya lebih tinggi lagi, yaitu hampir 7%. Namun, dalam setahun, masih mengalami kenaikan 10.7%.
Namun demikian memiliki emas adalah cara terbaik dalam menyimpan harta. Naik-turunnya “harga” emas adalah ilusi. Sebab nilai emas tidak pernah berubah. Kita bisa memaknai fenomena ini sebagai pertanda bahwa emas bukanlah alat investasi. Emas tidak bisa diperlakukan untuk spekulasi. Perhatikan bahwa harga emas pernah mencapai 1.800 dolar AS pada tahun 2012.
Fitrah emas adalah untuk diedarkan. Digunakan sebagai alat tukar. Karena itu, setiap saat adalah saat baik untuk memiliki emas. Apalagi pada saat-saat “harga” emas turun seperti sekarang ini. Dalam kenyataannya “harga” emas dalam rupiah dari tahun ke tahun terus naik.
